Tegar - Aku yang Dulu Bukanlah yang Sekarang
Ku yang dulu bukanlah yang sekarang
Dulu disayang sekarang kok ditendang
Dulu dulu dulu dulu ku pendiam
Sekarang hancur berantakan
Aku punya pacar anaknya orang kaya
Dulu setia sekarang dia pendusta
Dia orang kaya, aku orang gak punya
Tapi cintaku yang paling setia
Hidupku hanyalah sebatas pengamen
Pulang malam selalu bawa uang recehan
Menggali cinta ku yang paling setia
Yang kubur masuk dapur rekaman
Sekolah aku gak punya biaya
Pacaran selalu diporotin mertua
Paling bisa badanku yang penuh tinta
Tinta yang berwarna
Pisang jangan dimakan
kalau masih dalam keranjang
Medan Kotapolitan kota palembang banyak perawan
Temanku ini sedang mabuk cinta
Pada gadis sombong dan kaya
Yang mengharapkan cinta kepadamu
Berbagai cara telah lama lakukan
Agar neneng jatuh cinta
Dia mengharapkan cinta terlaksana
Eneng ku sayang....Sayangilah Aku..
Eneng... Ku cinta cintailah aku
Disini ada cinta
Disana rumah
Dibawah ada rindu
Disini kota parahyangan
Antara kau dan aku
Ingin menyatukan..
Buanglah rasa sikap dirimu
Kembalilah padaku
Susi panganan ageng saiki
Wara di gebug pa haji
Parade teu bisa ngaji
Susi Wajahmu mulus seksi
Yang terbenam di hati
Yang selalu di nanti
Asalkan bisa ngaji
Di akherat ga aya rokok ardath
Di akherat ga aya kue donat
Di akherat ga aya dongdot lewat
Nu aya cambuk malaikat
Di akherat ga aya rokok ganja
Di akherat ga aya cai bodas
Di akherat ga aya dongdot lewat
Nu aya siksa naraka..
Sungguh ku menyesal telah mengenal dia
Dan aku kecewa telah menyayanginya
Dan aku tak akan mengulang kedua kalinya
Ku simpan rindu di hati
Gelisah tak menentu
Berawal dari kita bertemu
Kau akan kujaga
Ku ingin engkau mengerti
Betapa kau ku cinta
Hanya padamu aku bersumpah
Kau akan kujaga sampai mati
Ku ingin selalu ku menyayangimu
Dan ku ingin selalu ku mencintaimu
Walau sampai akhir hayat ini
Jalan hidup Tegar anak pengamen
Pulang malam selalu bawa uang recehan
Walau sampai akhir hayat ini
Jalan hidup kita berbeda
Aku hanyalah punk rock jalanan
Yang tak punya harta berlimpah
Dirimu sayang..
Lirik Kasturi - Hasrat Di Jiwa
Langkah Ku Kini Terhenti
Terpaku Kaku Di Sini
Mencari Haluan Diri
Yang Selama Ini Ku Nanti
Mestikah Aku Merintih
Mendakap Dugaan Tak Pasti
Niatku Biarkannya Pergi
Cahaya Menerangiku
Kemanakah Arah Tujumu
Impianmu Hasrat Rinduku
Membunuh Dijiwaku
Mungkinkah Ada Disana
cahaya yang memancar
Menyulu Dijiwaku
Harapanku Hanya Satu
Ruang Gelapku Dipenuhi
Cahaya Kedamaian Ketenangan
Haruskah Aku Berlari
Mengejar Dia Tak Pasti
Azamku Biarkannya Pergi
Bersama Ketentuan Ilahi
Buat Selamanya
Mengapa Tuhan Menemukan Kita Dengan Orang Yang Salah
Posted by BuDakn4ruTo | 8:05 PM | Islam | 0 comments »memang tuhan sengaja menemukan kita dengan orang yang salah supaya kita dapat menjadi PENILAI YANG BAIK
memang tuhan sengaja menemukan kita dengan orang yang salah supaya kita sedar bahawa kita hanyalah MAKHLUK YANG SENTIASA MENGHARAPKAN PERTOLONGAN ALLAH.
memang tuhan sengaja menemukan kita dengan orang yang salah supaya kita dapat KASIH SAYANG YANG TERBAIK,KHAS UNTUK DIRI KITA.
memang tuhan sengaja menemukan kita dengan orang yang salah supaya kita sedar bahawa ALLAH MAHA PEMURAH & PENYAYANG kerana mengingatkan kita bahawa Dia BUKANLAH pilihan yang HEBAT UNTUK KITA DAN KEHIDUPAN KITA pada masa hadapan.
memang tuhan sengaja menemukan kita dengan orang yang salah supaya kita dapat MENGUTIP PENGALAMAN yang tak semua orang berpeluang untuk mengalaminya.
memang tuhan segaja menemukan kita dengan orang yang salah supaya kita jadi MANUSIA YANG HEBAT JIWANYA.
memang tuhan sengaja menemukan kita dengan orang yang salah supaya kita lebih faham bahawa CINTA YANG TERBAIK HANYA ADA BERSAMA ALLAH.
memang tuhan segaja menemukan kita dengan orang yang salah supaya kita LEBIH MENGENALI KEHIDUPAN YANG TAK SELAMANYA KEKAL. (~__^)
Bila ditimpa ujian kita diajar untuk mengucapkan kalimah istirja’ – innalillah wa inna ilaihi rajiun. Firman Allah:
“…Iaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-nyalah kami kembali.” Al baqarah 156
Mengapa kita diperintahkan mengucapkan istirja’? Kalimah ini sebenarnya mengingatkan kita agar kembali merasakan rasa kehambaan. Bahawa kita adalah hamba milik Allah dan kepada-Nya kita akan dikembalikan. Kita layak, patut dan mesti diuji kerana kita hamba, bukan tuan apalagi Tuhan dalam hidup ini
Mana mungkin kita mengelakkan daripada diuji kerana itu adalah takdir Allah SWT. Yang mampu kita buat hanyalah meningkatkan tahap kebergantungan kita kepada Allah di samping berusaha sedaya upaya menyelesaikan masalah itu. Ungkapan yang terkenal: We can’t direct the wind but we can adjust our sail – kita tidak mampu mengawal arah tiupan angin, kita hanya mampu mengawal kemudi pelayaran kita.
Kemudi dalam pelayaran kehidupan kita hati. Hati yang bersifat bolak-balik (terutamanya bila diuji) hanya akan tenang bila kita beriman kepada Allah – yakin kepada kasih-sayang, keampunan dan sifat pemurah-Nya. Dalam apa jua takdir yang ditimpakan-Nya ke atas kita adalah bermaksud baik sekalipun kelihatan negatif. Baik dan buruk hanya pada pandangan kita yang terbatas, namun pada pandangan-Nya yang Maha luas, semua yang ditakdirkan ke atas hamba-Nya pasti bermaksud baik.
Tidak salah untuk kita menyelesaikan masalah yang menimpa (bahkan kita dituntut untuk berbuat demikian), namun jika masalah itu tidak juga dapat diselesaikan, bersangka baik kepada Allah berdasarkan firman-Nya:
“Ada perkara yang kamu tidak suka tetapi ia baik bagi kamu dan ada perkara yang kamu suka tetapi ia buruk bagi kamu, Dan sesungguhnya Allah Maha Mengetahui dan kamu tidak mengetahuinya”
Surah Al Baqarah : 216
Seorang ahli hikmah, Ibn Atoillah menjelaskan hakikat ini menerusi katanya, “barang siapa yang menyangka sifat kasih sayang Allah terpisah dalam takdir-Nya, maka itu adalah kerana pen¬deknya penglihatan akal dan mata hati seseorang.”
Rupanya cantik kita gunakan ke arah kebaikan. Hodoh? kita terselamat daripada fitnah dan godaan. Ya, dalam apa jua takdir Allah, hati kita dipimpin untuk memahami apa maksud Allah di sebalik takdir itu.
Jadi, kita tidak akan merungut, stres dan tertekan dengan ujian hidup. Hayatilah kata-apa yang ditulis oleh Ibnu Atoillah ini:
“Untuk meringankan kepedihan bala yang menimpa, hendak dikenal bahawa Allah-lah yang menurunkan bala itu. Dan yakinlah bahawa keputusan (takdir) Allah itu akan memberikan yang terbaik.”
Hikmah adalah sesuatu yang tersirat di sebalik yang tersurat. Hikmah dikurniakan sebagai hadiah paling besar dengan satu ujian. Hikmah hanya dapat ditempa oleh “mehnah” – didikan langsung daripada Allah melalui ujian-ujian-Nya. Ra¬sul¬ullah s.a.w. bersabda, “perumpamaan orang yang beriman apabila ditimpa ujian, bagai besi yang dimasukkan ke dalam api, lalu hilanglah karatnya (tahi besi) dan tinggallah yang baik sahaja!”
Jika tidak diuji, bagaimana hamba yang taat itu hendak mendapat pahala sabar, syukur, reda, pemaaf, qanaah daripada Tuhan? Maka dengan ujian bentuk inilah ada di kalangan para rasul ditingkatkan kepada darjat Ulul Azmi – yakni mereka yang paling gigih, sabar dan berani menanggung ujian. Ringkas¬nya, hikmah adalah kurnia termahal di sebalik ujian buat golongan para nabi, siddiqin, syuhada dan solihin ialah mereka yang sentiasa diuji.
Malah dalam keadaan ber¬dosa sekalipun, ujian didatangkan-Nya sebagai satu peng¬ampunan. Manakala dalam keadaan taat, ujian didatangkan untuk meningkatkan darjat.
Allah melapangkan bagi mu supaya engkau tidak selalu dalam kesempitan dan Allah menyempitkan bagi mu supaya engkau tidak hanyut dalam kelapangan, dan Allah melepaskan engkau dari keduanya, supaya engkau tidak bergantung kepada sesuatu selain Allah.